Senin, 26 Desember 2011

Situs Candi Penataran


Situs Candi Penataran

Kota Blitar selain terkenal dengan Bung Karno nya, Ternyata Blitar juga mempunyai situs atau Candi yang sayang untuk tidak anda kunjungi yaitu Situs Candi Penataran



Situs Candi Penataran
  ditemukan pada tahun 1815, tetapi sampai tahun 1850 belum banyak dikenal. Penemunya adalah Sir Thomas Stamford Raffles (1781-1826), Letnan Gubernur Jenderal pemerintah kolonial Inggris yang berkuasa di Negara Indonesia. Raffles bersama-sama dengan Dr.Horsfield seorang ahli Ilmu Alam mengadakan kunjungan ke Situs Candi Penataran , dan hasil kunjunganya dibukukan dalam buku yang berjudul "History of Java".


Situs Candi Penataran



Candi yang berlatar belakang Hindu (Siwaitis) ini berlokasi di desa Penataran, kecamatan Nglegok, kabupaten Blitar, Jawa Timur, Indonesia. Sekitar 12 Km utara kota Blitar.



Situs Candi Penataran
merupakan candi yang kaya dengan berbagai macam corak relief, arca, dan struktur bangunan yang bergaya Hindu. Adanya pahatan Kala (raksasa menyeringai), arca Ganesya (dewa ilmu pengetahuan dalam mitologi Hindu), arca Dwarapala (patung raksasa penjaga pintu gerbang), dan juga relief Ramayana adalah bukti tidak terbantahkan bahwa Candi Penataran adalah candi yang beraliran Hindu.


Situs Candi Penataran


Memasuki areal Candi, Pengunjung akan  disambut dua buah arca penjaga pintu atau disebut dengan Dwaraphala yang dikalangan masyarakat Blitar terkenal dengan sebutan "Mbah Bodo". Dengan  wajah yang lumayan serem .  Dan Terdapat Pahatan angka yang tertera huruf Jawa Kuno : tahun 1242 Saka.


Situs Candi Penataran



Di sebelah timur Arca terdapat sisa-sisa pintu gerbang yang terbuat dari bahan batu bata merah. Bangunan penting lainnya yang terdapat disekitar gerbang adalah bangunan yang berbentuk persegi panjang yang disebut dengan Bale Agung.


Di sebelah selatan bangunan candi masih berdiri tegak sebuah batu prasasti atau batu bertulis. Prasasti ini menggunakan huruf Jawa Kuno bertahun 1119 Saka atau 1197 Masehi yang dikeluarkan oleh Raja Srengga dari Kerajaan Kediri. Isinya antara lain menyebutkan tentang peresmian sebuah perdikan untuk kepentingan Sira Paduka Batara Palah (Candi Panataran).



Candi berikutnya adalah Candi Naga yang terbuat seluruhnya dari batu .Disebut Candi Naga karena sekeliling tubuh candi dililit naga dan fitur-fitur  atau tokoh-tokoh seperti raja sebanyak sembilan buah. 


Diantara bangunan candi yang paling besar adalah candi induk, yang terletak dibagian yang paling belakang yaitu bagian yang dianggap suci. Bangunan candi induk terdiri dari tiga teras bersusun dengan tinggi seluruhnya 7,19 meter. Pada masing-masing sisi kedua tangga naik ke teras pertama terdapat arca Dwaraphala,pada alas arca terdapat angka tahun 1269 Saka atau 1347 Masehi.


Pada bagian paling belakang candi terdapat kolam suci,yang konon ceritanya adalah kolam yang dipergunakan sebagai tempat ibadah ritual.


Seperti di Situs-situs yang lain, Di sekitar Areal
Situs Candi Penataran
  juga banyak penjual buku-buku sejarah yang mengulas seputar Situs Candi Penataran.  Lumayan buat sekedar baca-baca sekaligus Belajar sejarah tentang candi Penataran.


Lokasinya  Yang tidak begitu jauh dari pusat kota Blitar, Apalagi masih satu jalur dengan Makam Bung Karno, Menjadikan tempat wisata yang satu ini juga tidak pernah sepi pengunjung.

KOMPLEK MAKAM BUNG KARNO


KOMPLEK MAKAM BUNG KARNO

“JASMERAH”..Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah.

Membaca Ungkapan  diatas, Pikiran kita langsung tertuju pada diri sang Proklamator kemerdekaan Indonesia, Ir H Sukarno. Sebagai Tokoh yang sangat berjasa atas  Berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia , maka sudah barang tentu kebaikan dan jasa besarnya  akan selalu  dikenang oleh rakyat Indonesia


KOMPLEK MAKAM BUNG KARNO




KOMPLEK MAKAM BUNG KARNO
Sang “Proklamator” berlokasi di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanawetan Kota Blitar Jawa Timur.  KOMPLEK MAKAM BUNG KARNO telah menjadi ikon bagi Kota Blitar. Bahkan bisa dikatakan kata SUKARNO identik dengan  kata BLITAR, begitupun sebaliknya. Ikon itulah yang membuat kota Blitar menjadi salah satu tujuan wisata ternama di Jawa Timur.

KOMPLEK MAKAM BUNG KARNO



Memasuki KOMPLEK MAKAM BUNG KARNO dimulai dari sebuah gapura Agung yang menghadap ke selatan. Bangunan utama disebut dengan Cungkup Makam Bung Karno. Cungkup Makam Bung Karno berbentuk bangunan Joglo, yakni bentuk seni bangunan khas masyarakat   jawa.  Makam Bung Karno di apit oleh kedua Orang Tua Beliau, di sebelah  kiri ada  Makam Ayahanda "R. Soekeni Sosrodihardjo" dan di sebelah kanan  ada Makam Ibunda "Ida Aju Njoman Rai". 

KOMPLEK MAKAM BUNG KARNO


Cungkup Makam Bung Karno diberi nama Astono Mulyo. Diatas Makam diletakkan sebuah batu pualam hitam bertuliskan :Disini dimakamkan Bung Karno Proklamator Kemerdekaan Dan Presiden  Pertama Republik Indonesia. Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.


KOMPLEK MAKAM BUNG KARNO



Dahulu kala, Peziarah hanya bisa melihat batu nisan dari luar kaca penyekat. Dan pada  masa Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Megawati sebagai wapresnya, dinding kaca yang membalut bangunan makam itu dibongkar total. Dan Kini setiap peziarah yang datang ke joglo makam tersebut bisa langsung menyentuh batu nisan.


KOMPLEK MAKAM BUNG KARNO

Selain berziarah ke makam , di  Areal KOMPLEK MAKAM BUNG KARNO juga terdapat  perpustakaan Bung Karno yang menyediakan banyak koleksi buku peninggalan sang Proklamator. Di perpustakaan ini, Pengunjung bisa lebih banyak memperoleh informasi tentang segala sesuatu berkaitan dengan sepak terjang perjuangan Bung Karno.


KOMPLEK MAKAM BUNG KARNO



Selain perpustakaan, Areal  KOMPLEK MAKAM BUNG KARNO juga terdapat Museum Bung Karno yang menyimpan banyak koleksi benda - benda peninggalan Bung Karno. Salah satu koleksi yang paling banyak menjadi daya tarik pengunjung, adalah lukisan Bung Karno. Konon lukisan ini seperti manusia yang masih hidup. Dibagian dada lukisan ini terdapat irama denyut nadi yang berdetak. 



KOMPLEK MAKAM BUNG KARNO

Selain menyimpan lukisan dan foto Bung Karno,  museum ini juga menyimpan bendera merah putih yang terbuat dari kain mukena dan sempat dikibarkan di  Rengasdengklok. 


Berkunjung ke tempat wisata lokal andalan Kota Blitar ini, merupakan sarana bagi kita untuk mengenang jasa-jasa beliau sekaligus meneladani nilai Nasionalisme pada sosok Bung Karno.



Rabu, 21 Desember 2011

Gereja Puhsarang Kediri

Gereja Puhsarang Kediri


Gereja Puhsarang Kediri
adalah salah satu Obyek wisata lokal religi ( umat Kristiani) andalan kota Kediri sampai saat ini.
Berlokasi di kompleks Gereja Puhsarang di desa Puhsarang, kecamatan Semen, Kediri jawa timur, sekitar 10 km arah barat daya kota Kediri dan berada tepat  di lereng gunung Wilis. 


Gereja Puhsarang Kediri
didirikan atas inisiatif dari Romo Jan Wolters CM dengan bantuan arsitek terkenal waktu itu, Ir. Henricus Maclaine Pont pada tahun 1930an. Romo Jan Wolters CM adalah pecinta orang Jawa dengan segala kebudayaannya. 




Gereja Puhsarang Kediri

Gereja Puhsarang Kediri
memiliki bentuk yang unik dengan nilai Arsitektur yang tinggi. Memasuki kompleks Puhsarang, serasa memasuki sebuah candi, dengan batu-batu yang sangat banyak. Daerah disekitar gereja ini memang penghasil batu kali, yang bentuknya bulat lonjong.  Ini rupanya mengilhami arsitek Belanda yang peduli dengan konteks arsitektur dan budaya setempat,  juga pada potensi daerah lokalnya.


Gereja Puhsarang Kediri



Pada kompleks gereja yang lama terdapat miniatur Gua Maria Lourdes yang merupakan replika atau tiruan dari patung Maria Lourdes. Di seputar patung yang kecil dalam gua terdapat tulisan di atas kuningan dengan menggunakan bahasa Jawa ejaan Belanda :

Iboe Maria ingkang pinoerba tanpa dosa asal, moegi mangestonana kawoela ingkang ngoengsi ing Panjenenengan Dalem. (Bunda Maria yang terkandung tanpa noda dosa asal, doakanlah aku yang datang berlindung kepadaMu).

Gereja Pohsarang Kediri


Gua kecil yang berada di sebelah kanan Gereja ini merupakan sebuah gua yang banyak didatangi oleh bukan hanya umat Katolik untuk berdoa, melainkan juga oleh umat lain yang bukan Katolik untuk melakukan meditasi atau bersemedi untuk  memanjatkan Doa kepada Tuhan yang Maha pemurah.

Gereja Puhsarang Kediri


Bangunan Gereja Puhsarang Kediri ini penuh dengan simbolisme. Ini merupakan suatu karya arsitektur yang sangat monumental dilihat dari berbagai sudut pandang: mulai dari lokasi, waktu pembagunannya, bahan bangunan,struktur, dan tentu saja fungsi dan keindahannya. 

Semua aspek termasuk budaya setempat dan filsafat agama dipadukan dalam bentuk arsitektur dengan amat serasi dan selaras. Ini dapat dilihat dari Gedung Serba Guna Emaus Puhsarang yang sangat unik, menyerupai sebuah perahu dan gunungan, dengan struktur dan arsitektur mirip Gereja Puhsarang, Atapnya memakai bentangan baja, tanpa rangka kayu di bagian atapnya  seperti lazimnya bangunan jawa yang lain, dipadu dengan bentuk genting yang khas pula.

Gereja Puhsarang Kediri


Kompleks gereja Pohsarang merupakan suatu usaha untuk menampilkan umat kristiani dan tempat ibadat katolik dalam budaya setempat. Banyak orang berpendapat bahwa bangunan yang dibuat di Puhsarang indah dan unik serta merupakan karya monumental yang patut untuk dipelihara dan dijaga agar tetap terjaga kelestariannya.

Gereja Puhsarang Kediri


Dengan ramainya kunjungan umat kristiani maupun wisatawan umum ke Gereja Puhsarang Kediri , Baik dari wilayah Kediri sendiri maupun dari luar kota (termasuk mancanegara) jelas akan berdampak pada peningkatan ekonomi  Masyarakat di sekitar gereja Pohsarang Kediri. Pengunjung dapat membeli cinderamata khas wisata religi di tempat ini.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Laundry Detergent Coupons